Hari kamis kemarin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) yang digelar di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma. Saya cukup senang dengan dibentuknya tim SRC-PB tersebut, sesuai dengan wejangan yang disampaikan SBY bahwa dengan dibentuknya satuan ini maka jika terjadi bencana alam yang menimpa wilayah Indonesia insya allah korban jiwa akan berkurang, setidaknya pada awal terjadi bencana (jam pertama) satuan ini bisa bergerak secara cepat untuk menolong koraban. Tidak seperti sebelumnya, saat jam pertama kita malah sibuk baru menyiapkan pasukan penolong, logistik, transportasi, obat-obatan daln lain sebagainya.
Simulasi ini diawali dengan bunyi sirine selama 5 detik sebagai tanda telah terjadi bencana alam, dilanjutkan dengan tindakan penyelamatan dengan menggunakan pesawat helikopter TNiAD yang bergerak untuk melaksankan pantauan (foto) daerah yang terkena bencana, evakuasi medik dengan menggunakan helikopter Basarnas, serta droping bantuan logistik dengan menggunakan Helikopter milik POLRI.
Wah semoga saja satuan ini benar-benar menjadi satuan yang bergerak terdepan saat terjadi bencana, karena kita semua tahu bahwa negara kita memang rawan bencana alam. Dan kedepannya satuan ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang lebih memadai yang dapat digunakan dalam mendukung pertolongan bencana.
Yang saya tinjau dari ke tiga pesawat helikopter milik TNI AD, BASARNAS, dan POLRI saya selaku penerbang helikopter merasa miris. Mungkin karena saya yang berfikiran terlalu kecil.kenapa harus miris?
Bagaimana tidak Kok Helikopter TNI AU tidak ikut serta sih?yang nota bene katanya helikopter tni au main set-nya adalah untuk SAR dan ada 3 Squadron udara helikoper yang ada di tni au? ingat kejadian gempa di padang tempo dulu?pesawat helikopter yang tidak ada di sana adalah pesawat helikopter
Tni au? napa bisa begitu ya?
Ya tidak apalah apa arti sebuah partisipasi, yang penting semua korban bencana dapat merasakan bantuan.... sama saja toh...hehehee
Yang saya tinjau dari ke tiga pesawat helikopter milik TNI AD, BASARNAS, dan POLRI saya selaku penerbang helikopter merasa miris. Mungkin karena saya yang berfikiran terlalu kecil.kenapa harus miris?
Bagaimana tidak Kok Helikopter TNI AU tidak ikut serta sih?yang nota bene katanya helikopter tni au main set-nya adalah untuk SAR dan ada 3 Squadron udara helikoper yang ada di tni au? ingat kejadian gempa di padang tempo dulu?pesawat helikopter yang tidak ada di sana adalah pesawat helikopter
Tni au? napa bisa begitu ya?
Ya tidak apalah apa arti sebuah partisipasi, yang penting semua korban bencana dapat merasakan bantuan.... sama saja toh...hehehee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar